Bukan kumbang bukan jembalang
Hanya suluh jari jemari
Rindu sayang bukan kepalang
Malar teguh menghitung hari.
On Amber
Like being drowned in a
Tomb of permanent beauty
Our love, like amber.
Tentang Lara Kasmaran
Di dahi awan
Tersekam cahya rindu
Lara kasmaran.
Tentang Bara Yang Cekal Tersarang
Suatu waktu dulu
Kita pernah mengimpikan
Membina sebuah kehidupan
Bersama
Kini, ingatan itu
Hanya cebisan kenangan
Yang menjadi kunangan
Terlara
Di mana engkau sekarang?
Di mana, dan bagaimana?
Nyata bagiku
Kau masih seberkas bayang
Yang cekal tersarang
Membara.
Tentang Rindu Mekar
Mekar kembang mawar dan lili
Ganti diri jauh tersangat
Rindu puan tidak terperi
Tiap saat luka tersayat.
Tentang Pengguliran
Hari hari bergulir lalu
Sunyi hati menghuruhara
Hamba sini setia menunggu
Saat puan pulang ke riba.
Tentang Rindu Yang Bakal Terubat
Palu gendang bertali pantas
Alun degup berderap kencang
Hati girang meletus deras
Rindu hati bukan kepalang
Jasad jauh beribu batu
Namun pisah hanya sejenak
Dua hati terjalin satu
Takkan lerai walau terjarak
Terbang tinggi sayap garuda
Depa besi membelah awan
Kanda datang bertemu dinda
Kasih tulus mengubat rawan
On Boba Eyes
I would stare into Her boba eyes: wide with love And sheer amazement.
Tentang Persemadian
Dibawah pohon itu, bersemadi yang paling tersayang.
Tentang Birat-Birat
Birat-birat itu adalah
Biru lebam yang belum padam
Seakan cakaran yang cukup dalam
Pada tubuh dan jiwamu
Takkan kau lupakan
Meskipun bertahun lamanya
Meskipun dia sudah lama mati
Dendam marah itu masih sebati
Marak kesumat
Merah meligat
Api kecewa seorang anak yang terbangsat.