Lenguh kakinya
Letih kelana
Beratnya mata
Terdetak lena
Kaki berdenyut
Matanya surut
Diam berqunut
Makna melarut
Sayupnya dunia
Di bawah jaga
Sayap jiwanya
Lebar kelana.
#684 Tentang Terik Matahari Di Bukit Ueno
Terik matari
Membakar bayang legam
Lelah terpanggang.
#683 Tentang Janji Manis Sang Ular
Maka makanlah oleh kamu
Buahan dari benih dusta yang telah kau tanam
Yang kau peram bersama perjanjian kelam
Penuh dengan tipu muslihat: tepu!
Dan dengan lantang garang
Kau laungkan slogan dan lagu dendam
Dalam seloka yang beracah gurindam
Seelok janji-janji manis ular yang menggoda: jalang!
Dan apabila pohon negara ini telah berkusta
Merekah dan menggerutu menggelupas
Seolah hanya menunggu masa terbabas:
Kami hanya mampu mengumat kata laknat
Di bawah nafas yang meratib cela.
#682 On The Thrum of Jet Engines
The thrum of engines carry us through air
We hear its murmur, turgid, without rhyme
Some sleep, some sit with melancholic stare
As if encaged in molten, viscous Time
Enveloped in the gadgetry of flight
We fly through clouds in darkest creep of Night.
#681 Tentang Hujung Hari Kita Nanti (Terima Kasih, Ekuinas)
Di hujung hari-hari kita nanti
Pada sebalik seberkas kenangan
Mengejar kilasan kilau pelaburan
Menyantuni remehtemeh sang usahawan
Meniti baris-baris pelaporan dan keputusan
Melayan kerenah bos dan rakan sejawatan
Yang terkesan di sanubari adalah ini:
Kemesraan di meja persidangan
Bergurausenda dengan bersulam senyuman
Lambakan pisang goreng di pantry
Mengunyah kuih yang berkepuk kalori
Berkongsi gambar tempat makan
Bergiliran menyumbang santapan Ramadan
Menyelinap keluar berJJCM
Bertarung FPL selagak Slot dan Amorim
Berdagang gosip politik dan korporat
Menitip bingkisan biskut dan coklat
Menyaksikan rakan sekerja di jinjang pelamin
Meneguk kopi berdiskaun di Luckin
Jamuan farewell yang seolah tiada henti
Kata-kata persahabatan yang penuh erti
Terima kasih, Ekuinas
Jasa kalian tiada terbalas.
#680 Tentang Politikus Yang Munafik
Ambillah segala
Janji janji manis
Senyuman kambing sinis
Formula dasar dan gagasan
Warkah manifesto dan wawasan
Ambillah dan lumatkan
Lemangkan dan sematkan
Ke dalam lubang bontot kami
Sebagai balasan kerana terlalu naif
Mempercayai politikus yang munafik.
#679 On Satori (Sunday Morning)
Waking up and praying Subuh
Reciting His uncreated Words
The gentle chirp of birds outside my window
An early morning hike through Bukit Kiara
Ice cold fruit juice on the way down
Roti canai and idli, with crisp fried chicken
Iced coffee with honey
Michael Bolton singing “Go The Distance”
Sitting here with my beloved
And a good book:
- This is Satori.
#678 Tentang Percaturan (Yang Menarah dan Yang Ditarah)
Angguk angguk geleng geleng
Duduk diam jangan bising
Senyap senyap kami cantas
Jangan sentap jangan balas
Kami catur kami atur
Sorang sorang kami kubur
Kalau bising kalau marah
Sorang sorang kami tarah
Nak merajuk, royan berang?
Sila, asal kami menang.
#677 On Bad Words
Five years in and I learnt all the bad words
The terms of endearment smeared with vulgarity
The hollerings of young impudent boys at ease with the barbarity
Of curses and cuss words
Take me not back to those years of
Savage putdowns and uncertain jocularity
Of ravaged hearts and ruinous hilarity
The cruel currency of teenage boys
Instead, let me meditate on the noise and din
Of classrooms and the boys and girls within
The drama of pining hearts, the original sin
Of birds and bees playing their own parts
To perfection
We laughed in artful jest and mannered scorn
To mask our youthful hurts and hearts forlorn.
#676 Tentang Tuntunan Tuhan
Bukan jalan indah berwangi
Bukan taman menguntum salam
Tapi jalan bertatah duri
Tapi taman bersanggul tikam
Namun aku harus berharung
Harus gigih melawan uji
Agar bangsa bertuai untung
Agar diri meraih jati
Jangan gusar, janganlah rawan
Yakin pada tuntunan Tuhan.