#659 Tentang Cita Kefiraunan

Redamkanlah cita kefiraunan itu

Insafkanlah
Bahwa kau juga hanya insan biasa

Harus bangun pagi dan tidur
Harus akur pada segala keperluan haiwani
Harus akur pada aturan hidup dan mati

Insafkanlah jua
Bahwa semua citra dan paparan kuasa
Akan gagal jua akhirnya

Segala kantor dan pegawainya
Segala kereta mewah dan supirnya
Segala permaidani merah dan bunga manggarnya
Segala lautan manusia dan gemuruhnya

Harus padam dan lenyap
Bakal hilang dan tersenyap

Padamkanlah nafsu kefiraunan itu
Cukuplah bertahunan menunggang kuasa
Izrail menunggu dengan sabitnya.

#658 On Magnificence

"To be in the world,
But not to seek magnificence in the world,"
He reminded us;
But how many of us
Will walk out of this lecture hall
And disperse into our daily, mundane lives
Still unthinkingly striving
And hustling
For our own meagre idea of magnificence?

#656 Tentang Sang Tolol Yang Tersasar

Mungkin hanya aku tersasar
Masih tolol tentang manusia
Menyangkakan bahwa yang benar
Pasti akan menang akhirnya

Bila akhlak porak peranda
Sang penyamun diangkat julang
Bila kuasa merajalela
Sang pembesar membisu malang

Mungkin hanya aku terbingung
Melihatkan bangsaku ini
Harta kuasa dipuji sanjung
Akhlak budi terpinggir sepi

Apa sial bangsaku ini
Dipertunggang bangsa kayangan
Apa nasib Melayu ini
Hanya mampu menonton zaman?

#655 On Another New Year (2025)

Another new year
Another grey hair
Another day gone
Another night glares
This merciless march
This endless parade
This pitiless race
A cruel charade
Another heart breaks
Another tear falls
Another soul burns
Another day calls.

#654 On A Different Way To Live

What if I told you 
There is a different way to live:

No LinkedIn posts
No late night emails
No podcast hustles
No online surveils

Just wake up in the morning and
Smell the roses, watch the sky
Walk the beach, and feel the sand
Sift beneath your feet and sigh
In gratitude for this one life

Go on: you now hold the knife.

#642 Tentang D.N.A.A.

Dahulu, kalau menyamun dari kantung
Negara itu dianggap suatu
Angkara yang maha besar, yang tiada
Ampun maaf pada sang penyamun.

D.N.A.A.!
Dahulu lain,
Sekarang rupanya zaman penyamun berzapin.

#641 Tentang Kau Yang Dalam Rangkulan

Di bawah sinar remang rembulan itu
Kau dalam rangkulanku
Rambutmu hitam mengurai
Harummu menyimpan seribu janji

Dan dikala langit berdentuman
Jantungku turut berdetak laju
Darah berderu menyorakkan rindu
Jemari erat mendakap keranuman

Ah, aku terkalah oleh renunganmu
Desahmu menyerak segala akalku.